Aku diperlakukan bak seorang yang betul di seganin dan di hormati ini di posko ini. Baju ku di cucikan dan disetrikan, makan ku di hidangkan . Aaah cukup nyaman aku bisa satu kelompok dengan mereka
Sampai ternyata aku telah jatuh cinta dengan inul tanpa sadar. Pasalnya ketika aku meminta tolong Inul memagangkan HP, ternyata dia berfoto di HP ku yang begitu cantik ku lihat.
Lucu memang kalau hanya gara gara foto aku bisa jatuh cinta. Tapi sebelumnya dia pun cukup menarik perhatian ku .
Mulai dari pintarnya dia membagi keungan, rajinnya dalam bekerja, dan selalu menemani ku ketika aku mengerjakan laporan laporan kegiatan yang kami laksanakan di desa ini.
Hubungan ini semakin menjadi jadi ketika kami selalu intense berkominkasi lewat SMS, sebab disini tidak ada signal internet. Kalaupun ada sangat lelet sekali.
Maka kami selalu SMSan walapun terkadang kami sama sama di posko. Jadi aku merasa ketika android belum ada dan terasa romantisnya.
Rasa yang tumbuh ini sebenarnya Inul belum mengetahui, tapi pernah diawal inul menantang aku untuk meluluhkan hatinya.
(Konon katanya Inul susah kali terbuka dengan orang orang baru apalagi hanya baru kenal beberapa hari)
Ketika sunyinya malam di desa ini kawan kawan sudah mulai mau tidur dan aku masih di depan laptop mengejakan laporan KKN, tiba tiba Inul datang seperti biasa untuk menemani ku.
Tetapi entah kenapa ketika Inul datang kami malah cerita panjang lebar sampai dia tertidur di pundak ku. Seketika itu aku berkeringat dingin entah mau ngapain.
Mau bangunin dia kasihan, tapi kalau gak dibangunin nanti kawan kawan lain salah sangka. Sampilah dia terbangun lagi
“Ehh udah bangun neng, belum pagi loo”. Canda ku pada Inul
“Hehe, maaf yaa ketua ku” jawab inul sambil senyum dengan jari tangan membentuk sarangeo
“Amana man, sana tidur”. Jawab lagi nyuruh inul tidur
“Gapapa, aku temanin kamu sampai selesai”. Saut Inul lagi
“Udaah gapapa lo, besok kita ada kegiatan lagi” jawab ku
“Hmmm”. Potong inul sambil menyender lagi di bahu ku
“Nuuul, aku kok nyaman sama mu yaaa”. Jawab ku mengalihkan pembicaraan
“Heleeeh, gombal”, jawab Inul pula
“Iyaa serius, tapi kok boleh aku jujur yaa”. Jawab ku sambil menutup laptop
(Disini aku mulai serius mangutarakan perasaan ku sebenarnya kepada inul, karena melihat Inul pun nyaman dengan ku)
“Jadi gini nuul, aku gak penting dan mau tau apa balasan mu. Tapi aku jujur saa ku ketika aku senyaman ini dengan mu entah kenapa aku sangat sayang dengan mu”. Lanjut ku mengutarakan perasaan dengan Inul
“Hmmm, aku gak bisa jawab sekarang tapi aku jujur juga aku nyaman dengan mu. Kau tampak lelaki yang bertanggung jawab”. Jawab inul
“Yaa itu terserah Inul mau bagaimana menilai ku, yang penting ku utarakan perasaan ku sama mu”. Tutup ku sembil merangkul Inul
Setelah malam itu hubungan kami semakin romantis sekali, bak sepasang kekasih tetapi hanya sebatas teman satu posko. Panggilan sayang kami pun sudah ada yang membuat aku merasa telah memiliki dia.
- Tunggu part II nya yaaa 🙂