“Maaf lagi ngga ada waktu”
Kalimat tersebut kerap terlontar dari ucapan kita, baik itu ketika kita sedang sibuk atau sok sibuk (lelah) atau menghindari suatu ajakan.
Coba kita pahami lagi apakah kita benar-benar tidak memiliki waktu atau kita hanya sekedar malas
Untuk membagi waktu untuk ajakan sekedar minum kopi, kongkow dan bersenda gurau.
“Ah, biarlah itu urusan masing-masing”. Pasti jawaban tersebut kerap terlontar, namun jika di telaah lagi ada hal yang harus sama-sama kita perbaiki.
Agar ngga ada waktu tidak selalu menjadi alasan kita ketika menghindari suatu ajakan.
Jika kalimat ngga ada waktu kita ucapkan berkepanjangan mungkin akan menyebabkan kita benar-benar tak dapat membagi waktu,
Sehingga waktu yang kita miliki terbuang secara percuma dan kita tidak mendapatkan apa-apa.
Jika kita telaah lagi ucapan lagi ngga ada waktu merupakan suatu bentuk manajemen waktu yang kurang tepat, hal itu dapat dipengaruhi dari beberap faktor yaitu
Sulit Bangun Pagi
Jika poin ini masih melekat dalam diri kita, maka waktu dalam satu hari akan terbuang percuma.
Karena jika kita bangun kesiangan, maka badan akan terasa lelah dan kita akan merasa malas untuk melakukan aktivitas.
Selanjutnya lebih memilih berdiam diri dalam kamar dan bermain gadget seharian yang pada akhirnya waktu yang seharusnya dapat dimanfaatkan terbuang hanya rebahan dan mengelus Smartphone.