Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Narasi

Menolak Satire Pemuda Milenial Otak Kolonial

badge-check


					Menolak Satire Pemuda Milenial Otak Kolonial Perbesar

Sitire yang terbangun ditengah tengah wabah yang melanda Indonesia bahkan menjadi pandemi dunia yakni Covid-19 terjurus kepada kaum pemuda milenial.

Mangapa tidak, pasalnya dalam percepatan penangan covid-19 yang sudah banyak menelan korban disusul berbagai kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan dengan dana yang tidak sedikit.

Membuat masyarakat super aktif ikut mengawasi dah terus memantau apakah dana yang dikeluarkan tepat sasaran dan pada tempatnya.

Tidak luput juga segelintir pemuda milenial ikut serta mengawasi plus ikut membantu meringankan.

Karena diduga adanya konflik kepentingan sampai mengundurkan diri dari Staf Khusus Presiden yakni Belva Devara dan Andi Taufan.

Yang Sebelumnya perusahaan mereka mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek negara.

Belva mengundurkan diri dari posisi staf khusus presiden berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Sementara, Taufan mundur setelah muncul polemik surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditandatanganinya kepada para camat se-Indonesia.

Dari kejadian diatas, diduga adanya konflik kepentingan membuat Citra pemuda milenial dinilai buruk.

Padahal pemuda milenial seharusnya menjadi contoh yang baik dan tidak ikut praktik kotor yang sudah mendarah daging. Ternyata kalau sudah soalnya uang semua kalangan juga gelap mata.

Tapi ada yang perlu digaris bawahi, bahwa satire pemuda milenial otak kolonial itu tidaklah berlaku untuk semua pemuda milenial.

Sebab didaerah daerah sebut saja di daerah saya Sumatera Utara tidak semua pemuda seperti mereka yang rata rata lulusan luar negeri dengan segala inovasinya.

Terbukit pemuda milenialnya masih memiliki idealisme yang kuat dengan intelektual yang terjaga dari kepentingan pribadi.

Kita lihat saja pemuda di daerah yang sampai saat ini masih sibuk ikut mengawasi kebijakan kebijakan yang dikeluarkan, mulai dari pembagian sembako yang tidak meraka dan tidak tepat sasaran.

Bahkan ikut mengawasi dana desa yang digelontarkan untuk BUMDes yang di anggap bermaslah, meskipun ditengah wabah pendemi covid-19, berbeda dengan dengan pemuda milenial dipusat yang berebut proyek.

Baca Lainnya

Menginspirasi Lewat Karya, Dr. JWS Rizki Bawa UIN Syahada ke Panggung Internasional

28 Agustus 2024 - 10:06 WIB

Dr. Juni Wati Sri Rizki, S.Sos., MA Lolos dalam Program Bantuan Penelitian Litapdimas Pusat Tahun Anggaran 2024

BPD Tabuyung Resmi Dilantik, Camat Muara Batang Gadis Tekankan Peran Pengawasan dan Kompak!

22 Januari 2024 - 16:31 WIB

Hati-Hati dalam Berdiksi

30 September 2023 - 23:52 WIB

Kapolres Zamroni Beri Penghargaan ke Masyarakat yang Berpartisipasi Ungkap Kasus Narkoba

13 September 2023 - 23:42 WIB

Sat Resnarkoba Polres Tapsel Berhasil Menangkap Pengedar Sabu

15 Juni 2023 - 16:34 WIB

Trending di Kepolisian