Sekolah menengah atas (SMA) dan menengah pertama (SMP) akan dibuka lebih dulu, kemudian diikuti sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Nadiem beralasan, siswa di SMA dan SMP dianggap dapat lebih memahami protokol kesehatan. Karena itu, pembukaan sekolah dilakukan untuk SMA dan SMP.
“Untuk anak-anak yang lebih tua umurnya, protokol kesehatan, sosial distancing dan menjaga jarak itu jauh lebih mudah, maka ini adalah pra awal daripada pembukaan kembali sekolah tatap muka,” ujar Nadiem.
Nadiem berharap kepala sekolah yang akan membuka kegiatan belajar dan mengajar bisa berpikir proaktif dalam mengutamakan kesehatan. Tak hanya mengikuti imbauan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, tetapi juga inovasi untuk keamanan dan keselamatan siswa.
- Dihimpun dari beberapa sumber